Wednesday, 24 July 2024

AppSheet - AppScript

 












Belajar NoCode

 







Flutter Flow



AppSheet



Thunkable



Adalo














Learn IT

 









Deep Course

 

















Tuesday, 23 July 2024

ClassSkills - Menggunakan AI

 


















ClassSkills - Meningkatkan Kemampuan Presentasi PPT

 











Corporate Training Program

 















Event - DEP Digital Entrepreneurship Program






Sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-78, Zurich Indonesia (Zurich), Z Zurich Foundation, dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) memulai implementasi tahun kedua Zurich Entrepreneurship Program. Berlangsung hingga Juli 2024, program ini bertujuan mendorong kewirausahaan, kesiapan kerja, dan literasi keuangan kepada lebih dari 3.300 siswa dari 40 SMA dan SMK di Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Cimahi, Medan, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. 


Chris Bendl, Country Manager of Zurich Indonesia mengungkapkan, “Menyusul kesuksesan besar bekerja sama dengan 30 sekolah di tahun pertama kolaborasi kami, dengan senang hati kami memperluas dampak Zurich Entrepreneurship Program dengan menjangkau lebih banyak siswa, guru, dan sekolah di tahun kedua pelaksanaannya. Kami berharap keterampilan yang diperoleh melalui program ini akan menjadi aset berharga bagi siswa untuk tumbuh dan sukses di masa depan – selaras dengan tujuan Zurich yaitu menciptakan masa depan yang lebih cerah. 

Selama periode program, para siswa juga akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan karyawan Zurich yang menjadi mentor. Pengetahuan praktis dan pengalaman riil dari dunia bisnis yang dibagikan para mentor diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat dari Zurich Entrepreneurship Program. 

Senada dengan Chris, Gregory Renand Head of the Z Zurich Foundaton mengatakan, “Kami percaya bahwa generasi muda yang berpendidikan akan dapat mengendalikan masa depan mereka serta membantu mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif. Kami bangga mendukung Zurich Enterpreneuship Program, yang memberdayakan generasi muda untuk mencapai potensi maksimal mereka.” 

Zurich Entrepreneurship Program diluncurkan perdana pada pertengahan tahun 2022 untuk mendorong generasi muda menciptakan peluang ekonomi melalui pembentukan usaha mikro dan pemberdayaan keterampilan masa depan yang esensial. Pada tahun pertama, lebih dari 1.900 siswa SMA dan SMK telah mencapai pemahaman yang lebih baik dalam mewujudkan ide bisnis, membuat keputusan finansial dan memitigasi risiko, serta merancang strategi pengembangan karier. Hasilnya, 30 bisnis baru berhasil dibentuk dan mengkontribusikan total pendapatan bisnis hingga Rp 200 juta pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. 

Robert Gardiner (Robert), Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia menambahkan, “Kehadiran program ini juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah, khususnya untuk memfasilitas siswa dan guru dalam mengeksplorasi wawasan dan keterampilan seputar kewirausahaan dan gaya hidup berkelanjutan. Terima kasih Zurich, dan Z Zurich Foundation yang telah mempercayakan kami untuk menjalankan inisiatif yang sangat berdampak ini.”

https://www.zurich.co.id/kegiatan-kami/berita-zurich/2023/terus-melaju-berdayakan-generasi-muda-untuk-ciptakan-bisnis-baru


https://www.youtube.com/watch?v=24xFMQJ-wq4

https://www.youtube.com/watch?v=ddL8H_bJUpo

Platform - Bimbingan Karir dan Kuliah Gen Z

 




https://www.schoters.com/id

Sunday, 21 July 2024

Project Based Training

 









Innovator Bootcamp

 




1. Into The Program







Slide 1


 


Slide 2





Rekaman Kelas


2. Problem Solving With Design Thinking

Pembelajaran Mandiri




Materi




Rekaman Kelas



Tugas Pembelajaran 








Pengumpulan Tugas



3. Digitalize Impact with Content Creation Framework

Materi 3


Rekaman Kelas













4. Impactful Pitch with Golden Circle




Pembelajaran Mandiri



Materi Kelas





Tugas




Isi canvas golden circle sesuai dengan framework yang diajarkan pada video materi
Post resume materi yang sudah dipelajari di instagram masing-masing (feed/reels/story) dan tag akun instagram @masjidcircle dan @rumah.inovator  

5- Digitalisasi Dampak menggunakan Framework Content Creation

Materi Kelas 

Slide 5








Tugas

Isi canvas Theory of Change sesuai dengan yang diajarkan pada video materi
Post resume materi yang sudah dipelajari di instagram masing-masing (feed/reels/story) dan tag akun instagram @masjidcircle dan @rumah.inovator 










https://bisniswisata.co.id/batch-2-inovator-bootcamp-dari-berbagai-daerah-semangat-melahirkan-inovasi-baru/

Mesjid Circle menjaring 50 peserta Inovator Bootcamp dari berbagai daerah di Indonesia untuk melahirkan inisiatif sosial penuh tantangan yang dibutuhkan oleh masyarakat disekitarnya untuk mengubahnya jadi peluang inovasi berdampak positif.

Arie Raditya, salah satu pendiri  Masjid Circle atau Masjid Lingkar Indonesia ini mengatakan pihaknya menyelenggarakan kegiatan Inovator Bootcamp dari 20 – 28 Juli 2024 dan peserta menguasai INOVATOR,  ilmu kekinian untuk berinovasi sosial.

“Peserta belajar dari praktisi sosial dan praktisi Community Development ( comdev), belajar pemasaran digital dan dibimbing untuk bekerja bersama orang- orang yang  sefrekuensi untuk menerapkan solusi-solusi di lingkungan hidupnya,” kata kang Arie

Selain memahami teori perubahan, dampak  digitalisasi, 4 kali pertemuan zoom, 22 rekaman ke learning hub, pitch yang berdampak dan diskusi-diskusi kelompok maka peserta dapat melahirkan ide-ide pribadi maupun ide kelompok dan mewujudkannya dalam proyek bersama yang cocok untuk daerahnya masing-masing. 

Di pelatihan ini berapapun usia peserta mendapat panggilan ‘ Teteh’ dan ‘Akang’ sesuai base camp Masjid Circle  di Kabupaten Bandung.  Intinya sih bagaimana kegiatan sosial yang kita lakukan bisa berdampak luas, berkesinambungan dan memberikan dampak ekonomi pada masyarakat 

Masjid Circle Indonesia ( MCI) sebagai penyelenggara kegiatan mengatakan ingin mensejahterakan Masjid dan hal ini menjadikan Arie dkk sadar akan kehadiran Allah dalam setiap tarikan nafas

Masjid Circle Indonesia, tambahnya, merupakan ekosistem pemakmur masjid, sebuah inisiatif untuk mendorong kemakmuran masjid-masjid Allah di bumi Indonesia. Setiap orang bisa ikut memakmurkan masjid dengan peran dan kapasitasnya masing-masing

Peserta  belajarnya juga langsung pada sociopreneur seperti Zul Karami, Ahmad Hilmi sebagai Konsultan Digital dan  Arie Raditya sendiri sebagai salah satu founder.

“Alhamdulilah peserta sebagian sudah menjadi praktisi program sosial meskipun profesi mereka ada yang Dosen, wartawan, Guru di Pusat Kegiatan Belajar Masyaraka  ( PKBM), Pengelola Asrama Mahasiswa hingga profesi lainnya sehingga proses belajar terutama strategi dan mindset yang tepat nantinya akan hasilkan solusi-solusi kreatif,” kata Zul Karami, sang pakar Community Development dan sociopreneur ini.

Kang Zul yang membawakan materi Design Thinking ini dan mengajak peserra untuk membuat perubahan- perubahan. Temukan dahulu masalah apa yang terjadi pada kalangan muda di sekitar kita ? korban pinjol, judi online, mental health atau masalah lainnya ?

“Kalau mau buat perubahan-perubahan pada lingkungan, besarkan dulu rasa empati kita sendiri bukan sekedar simpati yang hanya bereaksi. Kalau menggunakan empati maka kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam misalnya apa yang menyebabkan tetangga kita terlibat judi online misalnya,” kata Zul Karami.

Jadi untuk menemukan solusi yang tepat dalam menebarkan kebaikan ada SOP Design Thinking yang  juga supaya kegiatannya terukur misalnya tahap awal lakukan observasi (mengamati), mendefinisikan, membentuk pengertian, prototipe dan terakhir melakukan test, ungkapnya.

Seseorang yang akan diberikan manfaat di observasi dulu dan jangan lupa target ini adalah manusia seutuhnya sehingga pemberi manfaat tidak hanya berasumsi misalnya bahwa UMKM yang akan dibantu pasti masalahnya permodalan.

Padahal belum tentu masalah modal jadi pemberi manfaat harus tahu pasti kebutuhan dan kebahagian mereka apa sehingga bisa memberikan solusi yang tepat dan yang penting berkesinambungan bagi perekonomian si penerima manfaat.

“Nah soal kebutuhan masih banyak yang menghadapi masalah pangan ( makan/ minum, masalah keamanan dan juga kurang kasih sayang. Jadi kalau mau menghadirkan perubahan dan memberikan solusi coba buat program-program dari masalah-masalah yang sudah di depan mata ini,” tantang kang Zul pada lima kelompok peserta kegiatan ini. 


















DT PLUSK 1

https://okursus.com/kursus-bisnis-baju-seragaman/ https://www.youtube.com/watch?v=dlRF12cruA8