Pengajar dan fisikawan asal India Sugata Mitra pada hari Selasa (26/2) berhasil mendapatkan hadiah uang sebesar 1 juta dolar AS dari ajang TED 2013 atas idenya dalam mengajak anak-anak yang tak punya akses ke sekolah untuk belajar mandiri, sembari memberi kesempatan pada pengajar pensiunan menyalurkan kemampuannya via internet.
Idenya bermula di tahun 1999, ketika ia bereksperimen dengan mencoba mengajak anak-anak yang tak punya akses belajar agar mau menggali pengetahuan lewat gaya "belajar mandiri dan mencoba sendiri". Eksperimen buatannya ia sebut "hole in the wall".
Teknik ini cukup sederhana, ia membuat lubang di tembok salah satu sisi pusat penelitiannya, kemudian ia tempatkan satu unit komputer agar anak-anak di sekitar lokasi tersebut bisa mencoba mengoperasikannya. Dari sana, ia memerhatikan cara anak-anak itu bergantian mencoba mengoperasikan komputer. Kesimpulan yang didapat Mitra, anak-anak bisa belajar menggunakan komputer itu secara mandiri. Menurut Mitra, anak-anak -bila mau- bisa belajar sendiri, tak perlu selalu didikte orang dewasa.
Sejak itu Mitra mengembangkan konsepnya, dan idenya terus bergulir hingga tercipta sistem yang ia namakan "schools in the cloud" (sekolah di awan). Sistem ini intinya menerapkan gaya "hole in the wall" tadi --menaruh unit komputer untuk digunakan bersama-sama oleh anak-anak di komunitas masyarakat berpenghasilan rendah-- kemudian ditambahkan akses ke internet berkecepatan tinggi.
Sistem "schools in the cloud" ini kemudian ia kembangkan dengan konsep lain, yakni Self-Organised Learning Environments (SOLE). SOLE adalah sistem menggunakan tenaga guru-guru yang sudah pensiun untuk mengajar anak-anak. Anak-anak dan guru-guru ini terhubung via Skype. Para pengajar difokuskan untuk memberi tantangan kepada anak-anak agar belajar berkelompok via internet.
No comments:
Post a Comment