Tuesday, 14 June 2022

Metode Pelatihan

 


Pelatihan adalah suatu proses perubahan yang sistematis dari pengetahuan, ketrampilan, sikap dan/atau perilaku kerja (PKSP) yang terdefinisi dengan jelas dan relatif terukur (Djati, 2018). Menurut Hasibuan (2001), dengan pengembangan sumber daya manusia, diharapkan produktivitas kerja akan meningkat, kualitas dan kuantitas hasil kerja semakin baik, karena technical skill dan managerial skill sumber daya manusia yang semakin baik. Sedangkan menurut Nasution (1982), pelatihan adalah suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan teknik dan metode tertentu, guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang. Dimana tujuan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas.

 

Dalam pelatihan terjadi proses belajar-mengajar. Proses belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berulang-ulang sehingga terjadi perubahan (PKSP) yang bersifat menetap. Sedangkan proses mengajar adalah suatu proses dimulai dari orientasi terhadap peserta, pengembangan materi, aplikasi, konfirmasi dan diakhiri dengan konsolidasi yang disingkat dengan OPAKK (Djati, 2018).

 

Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Apa itu metode pelatihan, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan metode dan apa saja metode yang sering digunakan, akan dibahas lebih lanjut.

 

Metode pelatihan yang tepat tergantung pada tujuannya. Tujuan dan sasaran pelatihan yang berbeda akan menggunakan metode yang berbeda pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pelatihan, yaitu: manusia, sasaran pelatihan, bidang subyek, waktu, sarana, biaya, dan prinsip-prinsip belajar.

 

Menurut Endah (2018) jenis-jenis metode pelatihan yaitu ceramah, diskusi, peragaan, latihan/praktek, instruksi kerja, studi kasus, permainan, bermain peran, in-tray, simulasi dan online learning. Jenis-jenis metode pelatihan tersebut diuraikan sebagai berikut:

 

  • Kuliah/ceramah.

Suatu pembicaraan oleh satu orang tanpa ada orang lain atau sedikit sekali orang yang terlibat. Metode pelatihan jenis ini merupakan metode pelatihan yang dilakukan di dalam ruang kelas. Kekuatannya adalah jumlah pesertanya besar, materi yang disampaikan berdasarkan konsep/teori, dan tujuannya memberikan pengetahuan pada tingkat tertentu. Sedangkan kelemahan peserta menjadi bosan, kuliah/materi dapat hilang bila tidak dimengerti, dan pengajar harus memberikan contoh yang relevan.

 

Pertukaran pengetahuan, ide dan pendapat mengenai suatu pokok tertentu dengan bebas di  antara peserta dan pengajar. Kekuatannya yaitu peserta mudah berubah pendirian, ingin memperkaya ide/wawasan, ingin memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman orang lain, pengajar ingin mendapat umpan balik, dan jumlah peserta tidak banyak. Sementara kelemahan adalah pembicaraan dapat menyimpang, perdebatan peserta, peserta pasif/dominan, sehingga pengajar harus bertindak sebagai penengah.

 

  • Peragaan

Memberikan demonstrasi/peragaan tentang cara kerja suatu alat. Kekuatan metode pelatihan ini adalah jika peserta sulit untuk memahami suatu teori/konsep tanpa melihat sendiri, dengan kelemahan pengajar perlu memberikan penjelasan yang cukup.

 

  • Latihan/praktek,

Peserta diminta untuk melaksanakan suatu tugas tertentu menurut cara yang ditentukan oleh pengajar dan jawaban/hasil yang diperoleh sudah tertentu. Kekuatan ingin mempraktikkan atau memeriksa pengetahuan yang  telah diberikan sebelumnya, dan ingin melatih suatu keterampilan. Kelemahan metode ini peserta frustasi kalau bentuknya sulit, latihan harus realistis dan hasilnya dapat dicapai secara wajar, pengajar harus memberikan petunjuk dan bimbingan yang cukup, dan peserta/pengajar harus dapat menyediakan sarana yang diperlukan.

 

  • Latihan Instruksi Kerja,

Peserta diminta untuk melaksanakan suatu tugas tertentu yang menyangkut alat/proses menurut cara yang ditentukan oleh pengajar. Kekuatan metode ini ingin melatih keterampilan tertentu dalam waktu singkat. Sedangkan kelemahan adalah peserta mungkin akan mencoba-coba sendiri, sehingga dapat menimbulkan risiko, pengajar harus memberikan petunjuk yang terinci, pengajar harus melakukan pemantauan secara tetap, dan jangan dilakukan untuk tugas-tugas  yang berisiko besar bila terjadi kesalahan.

 

  • Studi Kasus,

Peserta diminta untuk melakukan analisis dari informasi yang disediakan untuk menetapkan sebab dari masalah tertentu dan mengambil keputusan mengenai masalah. Pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan menganalisa masalah yang ada. Kekuatan metode ini ingin melatih keterampilan menganalisis masalah, dan ingin menerapkan pengetahuan  yang diperoleh dalam situasi yang  mendekati nyata. Sementara kelemahannya yaitu peserta kadang-kadang tidak dapat melihat hubungan-hubungan antara informasi yang ada, dan pengajar perlu memberikan petunjuk yang cukup mengenai arah analisis.

 

  • Permainan,

Pada metode permainan peserta diminta untuk mengerjakan suatu permainan tertentu, biasanya dilakukan secara berkelompok. Metode ini mempunyai kekuatan ingin menunjukan/menggambarkan konsep secara tidak langsung. Sedangkan kelemahannya peserta mengerjakan dengan tidak serius, permainan harus relevan dengan situasi yang dibicarakan, lebih tepatnya bila dilakukan mendahului konsep.

 

  • Bermain Peran (Role Playing).

Peserta diminta untuk memainkan peran tertentu dalam menghadapi suatu situasi. Misalnya peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, selanjutnya peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung. Kekuatan metode bermain peran yaitu ingin memberikan gambaran tentang tingkah laku manusia, dan ingin melatih kemampuan yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Kelemahan metode ini yaitu peserta dapat menjadi malu, dan peserta menghadapinya dengan tidak serius.

 

  • In-Tray.

Peserta diberikan sejumlah berkas, kertas kerja dan surat seperti yang terdapat di tempat pekerjaan. Berdasarkan Informasi tersebut peserta diminta untuk mengambil keputusan-keputusan. Kekuatan metode in-tray adalah cocok bagi peserta yang biasa/akan bekerja secara manajerial, ingin memberi gambaran yang jelas tentang masalah-masalah dan penyelesaiannya dalam situasi yang sebenarnya, dan ingin melatih peserta dalam menentukan prioritas, menghadapi masalah-masalah dan sebagainya. Kelemahan metode in-tray adalah bahan-bahan yang diberikan harus realistis dan sesuai dengan yang  sesungguhnya terjadi.

 

Peserta menjalankan peran sebagai pengelola suatu organisasi/perusahaan dan harus mengambil keputusan-keputusan dalam situasi yang mendekati nyata, permainan dilakukan secara berkelompok dan bersaing seperti hal-hal yang  terjadi dalam situasi nyata. Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill. Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa yang mana telah menciptakan bentuk realita atau imitasi dari realitas kerja yang sesungguhnya. Simulasi ini merupakan pelengkap dan sebagai teknik duplikat yang lebih mendekati dengan kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang paling popular adalah permainan bisnis (business games). Metode jenis ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, akan tetapi juga sangat bermanfaat dan banyak diperlukan dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Kekuatan metode ini cocok untuk melatih kemampuan menganalisis dan mengambil keputusan yang bersifat multi aspek. Dan kelemahannya adalah peserta mengerjakannya dengan tidak serius, peserta dapat menolak semua yang dipelajarinya bila merasa hasil penilaian tidak realistis, serta memerlukan waktu yang cukup lama.

 

  • Online Learning.

Online learning merupakan metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi, internet, atau intranet, dengan kekuatan tidak terkendala waktu dan lokasi, metode pengajaran kreatif, dan lebih bersifat trainee-centered. Kelemahannya keterbatasan akses, penguasaan komputer dan teknologi, serta minim hands-onlearning.

 

Jenis-jenis metode ini dapat menjadi alternatif pilihan penggunaan metode pelatihan. Agar pelatihan dapat berjalan efektif sesuai dengan sasaran pelatihan, maka proses belajar-mengajar harus tercipta dan terbangun secara interaktif serta menyenangkan, dengan memilih metode yang tepat.

 

Sumber:

Materi Metode Pelatihan Training For Trainer PPM Manajemen 2018 (Dr. Ir. Endah Nuraini Hamdani, M.M., CAC).


https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/8635-jenis-jenis-metode-pelatihan-yang-interaktif


No comments:

Post a Comment

DT PLUSK 1

https://okursus.com/kursus-bisnis-baju-seragaman/ https://www.youtube.com/watch?v=dlRF12cruA8