Atas dukungan terhadap pengembangan kewirausahaan dalam Program Jadi Pengusaha mandiri (Japri), melalui 6 progam hingga sukses mencetak ratusan pengusaha baru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar meraih penghargaan USAID.
Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah menerima penghargaan atas komitmennya mendukung Program USAID Jadi Pengusaha mandiri (Japri), apresiasi ini diserahkan USAID Indonesia Mission Director, Jeffery P Cohen, didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak pada Acara Penutupan Proyek USAID JAPRI di Hotel Mercure Mirama Surabaya, Rabu (9/2/2022) kemarin.
Apresiasi penghargaan dari USAID atas dukungan Program USAID Japri ini, di Jawa Timur hanya diberikan pada 3 daerah yaitu Kabupaten Blitar, Kota Kediri dan Kabupaten Trenggalek.
Dalam sambutannya, USAID Indonesia Mission Director, Jeffery P Cohen, mengatakan Amerika Serikat ingin membangun negara yang makmur dan damai, salah satunya dengan menciptakan kewirausahaan untuk perempuan dan penyandang disabilitas. “Agar mempunyai kesempatan yang sama dalam ekonomi, serta memberikan kesejahteraan untuk diri sendiri dan keluarganya,” kata Jeffery.
Diterangkan Jeffery USAID percaya dengan meningkatkan pendapatan perempuan, akan meningkatkan perekonomian keluarga dan negara akan mendapat manfaatnya. “Seperti yang dilakukan 3 perempuan yaitu Rasita, Monika dan Fitri, setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan bisa mempunyai usaha, memberikan pekerjaan orang di sekitarnya dan mempunyai penghasilan sendiri,” terangnya.
Terakhir Jeffery menyampaikan terima kasih atas kemitraan dan dukungan semua pihak selama 5 tahun ini, karena USAID bersama semua mitra akan terus berusaha membantu oelatihan kewirausahaan ini. “Baik modal, jaringan pemasaran dan metode pelatihan bersama Kemendikbud dan mentor dari mahasiswa seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Selanjutnya Wakil Gubernur Emil Dardak menyampaikan bahwa era saat ini merupakan jaman persaingan terbuka, oleh karena itu maka wirausaha harus dicetak. “Kita mengajak generasi muda untuk berani mengambil resiko. Semoga program ini dapat berkelanjutan,” ungkap orang nomor dua di Provinsi Jawa Timur ini.
Wagub Emil menandaskan kedepan perlu ada tindaklanjut baik untuk yang sudah berhasil menjadi wirausaha, maupun yang baru akan mengikuti program ini. “Untuk yang sudah berhasil menjadi wirausaha, bisa bergabung dalam komunitas untuk mendukup permodalan, kualitas dan pemasaran,” tandasnya.
Terakhir mantan Bupati Trenggalek ini juga berharap program USAID Japri ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan, agar perempuan dan penyandang difabel juga bisa mandiri secara ekonomi dan neningkat kesejahteraannya.
Sementara itu Bupati Blitar, Rini Syarifah dalam paparanya menyampaikan bahwa Program USAID Japri telah dilaksanakan di Kabupaten Blitar sejak 2018 sampai sekarang, diantaranya USAID Japri (2018-2019), USAID Japri Women Economic Empowerment (2020-2021) dan USAID Japri Peopel With Disability (2020-2021) dan USAID Japri Digital Literacy (2022). “Adapun strategi dan upaya yang dilakukan Pemkab Blitar, dengan Pengembangan Kewirausahaan Inklusif, dalam 3 bentuk yaitu Reformasi Metodologi, One Village One Product atau OVOP (Satu Desa Satu Produk) dan Market Oriented,” tutur Bupati Blitar perempuan pertama ini.
Lebih lanjut perempuan yang juga menjadi Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar ini menjelaskan Reformasi Metodologi yakni mengadopsi metode baru pelatihan kewirausahaan dari USAID Japri yang inklusif, dimana anak muda mendapat porsi lebih banyak dan berpihak pada kelompok rentan seperti difabel, warga miskin, janda, menghidupi ODGJ/sakit keras, pekerja beresiko tinggi, pekerja migran dan lainnya. “Pendaftaran online dan offline, kurikulum bertahap, metode audisi, multi sektoral sesuai minat dan pendampingan 6 bulan,” jelasnya.
Sebagai bentuk kesungguhan dalam merawat warisan USAID Japri, Pemerintah Kabupaten Blitar telah mereplikasi 6 program. Replikasi ini meliputi ABANGWIRA (Audisi Pengembangan Wirausaha), ADIWIRA (Audisi Inisiasi Wirausaha), PAK CAMAT PMI (Pelatihan Kewirausahaan bagi Calon dan Mantan Pekerja Migran Indonesia), ADI MARKO (Audisi Marketing Online), ADI INFORMAL (Audisi Pedagang Informal) dan ADI EKSPOR (Audisi dan Inkubasi Ekspor). ”Secara total, masyarakat Kabupaten Blitar penerima manfaat program replikasi USAID JAPRI sejak 2018-2021 sebanyak 1.510 orang, dan telah mewisuda sebanyak 302 orang,” ungkap Mak Rini sapaan Bupati Rini Syarifah.
Kemudian upaya kedua, One Village One Product (OVOP) memperkuat basis dan skala produksi komoditas unggulan dari setiap desa, dengan mendekatkan perijinan dan pedanaan. Untuk menemukan produk unggulan yang unik, serta membesarkan skala usaha yang sama melalui kerjasama antar desa. “Serta upaya ketiga Market Oriented, dengan membangun kemitraan, jejaring bisnis dan membuka akses pasar,” paparnya.
Terakhir ditambahkan Mak Rini tantangan kedepan dengan adanya reformasi sistem pelatihan kewirausahaan, konsentrasi Pemkab Blitar bergeser pada pelatihan angkatan kerja berbasis kompetensi. “Melalui Balai Latihan Kerja, Program Magang, Pelatihan Kompetensi, Bursa Kerja dan Link & Match,” imbuhnya.
Tampak ikut mendampingi Bupati Rini dalam kegiatan ini Sekda Kabupaten Blitar, Drs. Izul Marom, MSc dan Plt Kepala Bappeda Kabupaten Blitar, Jumali, SPd.MAP.
No comments:
Post a Comment