Munculnya pengusaha-pengusaha muda sudah bukan fenomena baru di zaman sekarang. Sifat generasi milenial dan gen Z yang kreatif membuat berbagai bisnis inovatif terus berkembang.
Menariknya lagi, bisnis-bisnis yang muncul juga berkelanjutan dan memedulikan aspek lingkungan. Salah satunya adalah Waste4Change.
Pertama kali tercetus pada 2014, Waste4Change merupakan perusahaan pengelolaan sampah yang memiliki misi mengurangi jumlah sampah di TPA. Agar misi ini mudah terealisasi, Waste4Change turut memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal di Indonesia yang saat ini didukung oleh pemulung, bank sampah, kios sampah, dan pengumpul sampah.
Founder Waste4Change & Greeneration Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano, mengatakan, menjalankan gerakan yang berdampak secara sosial maupun bisnis tidak selalu mudah. Apalagi di bidang pengelolaan sampah yang dulu jangkauannya masih kecil.
"(Dalam membangun bisnis) coba kita bekerja di level yang bisa kita punya pengaruh atau bisa kita pengaruhi. Kamu bisa bekerja dengan orang-orang yang mendukung ide kamu, jangan habiskan waktu dan energimu untuk mengajak orang-orang yang sebenarnya malah bertentangan dengan apa yang ingin kamu perjuangkan," papar Bijaksana saat menjadi salah satu narasumber di Every U Does Good Heroes Summit.
Merupakan rangkaian program Every U Does Good Heroes 2022, Every U Does Good Heroes Summit mengajak 100 anak muda untuk menjadi sosok sociopreneurs yang berani membuat perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Dibimbing oleh sembilan mentor berpengalaman, 100 peserta tersebut akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang dapat mendukung program mereka dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan maupun sosial.
Nah, salah satu mentor tersebut adalah Mohamad Bijaksana Junerosano. Pada acara Every U Does Good Heroes Summit, laki-laki yang akrab disapa Sano itu juga menceritakan bahwa dirinya konsep WISDOM dalam menjalankan bisnis.
Lantas, apa itu WISDOM?
WISDOM merupakan singkatan dari Watak, Impian, Strategi, Didik, Otak dan Otot, serta Manajemen. Keenamnya menjadi 'pegangan hidup' bagi Sano untuk menjalankan Waste4Change.
"Menurutku ini (konsep WISDOM) memberikan kekuatan dan energi kepada teman-teman (saat melakukan movement atau mengembangkan bisnis) dibandingkan dengan informasi-informasi yang kita terima dari internet," jelasnya.
Sebagai garis start, kata Sano, pahami watakmu terlebih dahulu dengan mengenali diri sendiri. Setelah itu, tanamkan impian maupun tujuan yang ingin dicapai.
"Jika sudah, buat strategi dan rencana-rencana untuk merealisasikannya. Sepanjang perjalanan (melakukan movement dan membangun bisnis) jangan lupa didik diri, jangan malu untuk terus belajar," ucapnya.
Sano juga mengingatkan untuk tetap menggunakan otak dan otot dalam bekerja. "Jadi kita bisa kerja keras dan kerja cerdas," ungkap Sano.
Konsep terakhir dalam WISDOM adalah manajemen yang mencakup waktu, keuangan, kalbu, hingga hati. Sano melanjutkan, agar sebuah gerakan maupun bisnis berjalan dengan baik, kamu juga dapat menggunakan konsep 'gunung es' sehingga kita dapat menggali secara mendalam permasalahan yang terjadi dan bagaimana gerakan maupun bisnis yang kita bangun dapat menjadi solusi atas permasalahan itu.
"Ingat, perubahan di dunia ini kebanyakan dipimpin oleh entrepreneur, orang-orang yang bisa memecahkan masalah dan menawarkan solusi," pungkasnya.
Bagi Sano, menciptakan gerakan berkelanjutan sekaligus membangun bisnis adalah pelajaran yang memerlukan jalan panjang. Mengidentifikasi sumber pokok permasalahan adalah langkah awal yang perlu dilakukan.
"Tentukan tujuan dan visi. Kemudian sebagai changemaker, kita enggak bisa sendirian. Oleh sebab itu kita harus jadi jagoan dalam membuat pesan, sehingga orang-orang tertarik (dengan gerakan maupun bisnis yang dibangun)," kata Sano.
Dalam kesempatan yang sama, Sano pun mengingatkan agar kita tetap rendah hati saat gerakan maupun bisnis yang dibangun telah sukses.
"Kalau kamu melihat ada orang kedua (membuat gerakan atau bisnis yang sama denganmu), jangan merasa jadi orang yang lebih hebat. Justru dia yang perlu kamu ajak untuk jadi seimbang, menjadi setara, menjadi partner," pungkasnya.
Lewat Every U Does Good Heroes, Unilever Ajak Milenial dan Gen Z Bawa Perubahan Nyata
Program Every U Does Good Heroes pada akhirnya ingin bermuara pada kelahiran sociopreneurs muda yang memiliki kepedulian bagi lingkungan dan sosial sekaligus piawai menggunakan perspektif bisnis dalam mengatasi masalah. Sehingga, gerakan atau program yang diusung oleh para heroes dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Program ini juga menjadi bentuk nyata Unilever dalam menjalankan komitmen untuk berkolaborasi dengan banyak pihak demi menciptakan Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif.
No comments:
Post a Comment